Jentayu 101: Pengenalan kepada Ekonomi Marxis

Melalui analisis ekonomi Marxis, kita boleh mendedahkan bahawa undang-undang ekonomi kepada sistem yang kita tinggal di dalamnya adalah berasaskan hubungan sosial eksploitasi yang struktural. Di situlah ekonomi Marxis bermula, dengan hubungan antara dua kelas, proletariat dan borjuasi. 

Jentayu 101: Pengenalan Kepada Feminisme Berasaskan Kelas

Ditulis dan digambarkan oleh Din Deng. Terjemahan oleh Zikri Rahman. Diedit oleh Imran Rasid. Analisa Marxis tentang sumber daya kerja membolehkan kita melihat bagaimana semua pekerja dieksploitasi kelas borjuasi. Walau bagaimanapun, tenaga (kerja) buruh boleh datang...

Reformasi Dikorupsi: Kelas Berkuasa Memberangus Demokrasi, Memiskinkan Rakyat

Komite Sentral Perserikatan Sosialis, Arah Juang Edisi 69, Juli 2019 RKUHP memberikan gambaran bagaimana kelas berkuasa akan mengkriminalisasi rakyat tertindas seperti perempuan, rakyat yang melawan, LGBT, jurnalis, aktivis, kaum miskin kota, dan masih banyak lainnya,...

Kemenangan Parti Move Forward: Matinya Politik Kelas Di Thailand

Diterjemah daripada tajuk artikel asal: The Death Of Class Politics – Move Forward oleh Kobfah Dum. Penterjemah: Iqkram Ismail, Kelab Diskusi Ekonomi Rakyat (KADER). Kemenangan Parti Kao Klai (Parti Move Forward) dalam pilihan raya umum terbaru di Thailand merupakan...

Nota Pengarang Jentayu #1: Membuka Lembar Baharu

Jentayu dilancar semula tika Malaysia berada di persimpangan sejarahnya yang penting. Kerajaan perpaduan pimpinan Anwar kini, dalam percubaannya untuk mewujudkan kestabilan, telah menyebabkan ramai berasa kecewa dengan politiknya. Pentadbiran yang ada bergelut dengan...

Army Crackdown on Campuses in Indonesia

Campuses must remain free spaces for thought and discussion without any external interference, including the military.

The ‘Grab’ Economy: Did We Ever Need It? And Who Pays for It?

Digital platforms have created jobs and economic activities but at the expense of youth — those who drive and ride for platforms, and their economic futures. They have also created a lot of consumption that does not lead us to a better world of increasing wages or upward mobility.

Prabowo and the Dictatorship of Capital

The victory of Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming in the 2024 Presidential Election has divided critics and activists into two camps. The first are those who feel that the election result sounds the death knell for Indonesian democracy. While the second camp sees his victory as eroding the foundation of democracy, it does not destroy it entirely. Coen Husain Pontoh challenges both perspectives and suggests that it is inevitable that the Prabowo-Gibran government will be more authoritarian than Jokowi’s.

The Indonesian democracy may change once Prabowo is president — but we need to look at the bigger picture

The electoral victory of the ex-general-turned-cuddly-populist Prabowo Subianto on 20 March marks the continuation of illiberal democracy in Indonesia. However, the moral panic that followed the announcement of his presidency may be exaggerated, writes Iqra Anugrah, who argues for a more nuanced analysis of Indonesia’s current and future political trajectory. The dangers for democracy posed by Prabowo’s impending rule is just a symptom of the larger problem of oligarchic rule in the Global South.

Jentayu 101: Introduction to Class-Based Feminism

Written and illustrated by Din Deng. A Marxist analysis of labour allows us to see how all workers are exploited by the bourgeoisie. However, labour (work) comes in many different forms, both paid and unpaid. For example, while a cleaner in an office is typically paid...

Army Crackdown on Campuses in Indonesia

Campuses must remain free spaces for thought and discussion without any external interference, including the military.

The ‘Grab’ Economy: Did We Ever Need It? And Who Pays for It?

Digital platforms have created jobs and economic activities but at the expense of youth — those who drive and ride for platforms, and their economic futures. They have also created a lot of consumption that does not lead us to a better world of increasing wages or upward mobility.

Jentayu 101: Pengenalan kepada Ekonomi Marxis

Melalui analisis ekonomi Marxis, kita boleh mendedahkan bahawa undang-undang ekonomi kepada sistem yang kita tinggal di dalamnya adalah berasaskan hubungan sosial eksploitasi yang struktural. Di situlah ekonomi Marxis bermula, dengan hubungan antara dua kelas, proletariat dan borjuasi. 

Prabowo and the Dictatorship of Capital

The victory of Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming in the 2024 Presidential Election has divided critics and activists into two camps. The first are those who feel that the election result sounds the death knell for Indonesian democracy. While the second camp sees his victory as eroding the foundation of democracy, it does not destroy it entirely. Coen Husain Pontoh challenges both perspectives and suggests that it is inevitable that the Prabowo-Gibran government will be more authoritarian than Jokowi’s.

The Indonesian democracy may change once Prabowo is president — but we need to look at the bigger picture

The electoral victory of the ex-general-turned-cuddly-populist Prabowo Subianto on 20 March marks the continuation of illiberal democracy in Indonesia. However, the moral panic that followed the announcement of his presidency may be exaggerated, writes Iqra Anugrah, who argues for a more nuanced analysis of Indonesia’s current and future political trajectory. The dangers for democracy posed by Prabowo’s impending rule is just a symptom of the larger problem of oligarchic rule in the Global South.

#MalaysiaYangMuda : Azmyl Yunor

Editorial

Bukan calang-calang, minggu pertama ini, sidang redaksi Malaysia Muda bertanyakan tiga soalan pendek kepada Azmyl Yunor; hero folk kita yang merupakan seorang penyanyi dan penggubah lagu.

The Wage is Very Much Student Business

Jason Wong Malaysia Muda joined the #Bantah1050 minimum wage rally at Parliament on Oct 17 with a small contingent of 10 students. Even though there were only a few of us, the workers there were very happy that we turned out to support. I personally consider the...

Dibuang kerja sewaktu Covid-19? Ini manual untuk melawan para bos yang rakus!

Editorial

Pastinya ada yang menyoal tindakan kami ini. Apakah ianya sesuatu yang gila untuk para pekerja memilih untuk memaksa majikan untuk tidak memotong gaji serta tidak membuang pekerja? Bagaimana mahu jalankan bisnes kalau belanjan overhed bulanan tak tertanggung?

Pangkor Treaty of 1874

Historians have often attributed the treaty as a crucial turning point, which paved the way for the expansion of British imperialism into the Malay Peninsular (Tanah Melayu), yet awareness of the treaty, along with its consequences, remains muted within the public consciousness. In this brief introduction, we shall look into the circumstances that led to the signing of the treaty, the motives and content of the treaty itself, along with its consequences for British expansion in the region and subsequent effects on political developments in the Peninsular.

Perkahwinan Bawah Umur: Di Mana Moral Kita?

Aiman Caezar

Hannah Yeoh semasa ini sedang disiasat lagi. Kini untuk satu ciapan di Twitternya (selalunya kiriman Twitter yang dicari) pada 9 Mac lepas.

Frantz Fanon : Budaya Pembebasan dan Kemanusiaan

Editorial 95 tahun lalu tanggal 20 Julai, di Martinique, lahir Frantz Omar Fanon, seorang ahli filsafat, pejuang gerila serta psikiatri. Di hari lahirnya ini, kami di Malaysia Muda memperingati khazanah pemikirannya berangkat dari pengalaman hidupnya yang rencam....

Pesta Pura-Pura

Pekan Mimpi malam ini pesta pura-pura kejujuran menangis di jendela esaknya lirih membangkitkan resah dibunuh manusia yang bertopengkan senyum manis peluk mesra dan kata santun seperti aku yang menatap bening matamu dan mencari kejujuran yang sebenarnya telah kau...

The ‘Grab’ Economy: Did We Ever Need It? And Who Pays for It?

Digital platforms have created jobs and economic activities but at the expense of youth — those who drive and ride for platforms, and their economic futures. They have also created a lot of consumption that does not lead us to a better world of increasing wages or upward mobility.

Jangan Terpedaya Dengan Lelaki-Lelaki Aktivis, Ketahui Juga Sisi-Sisi Gelapnya. Agar Kamu Tidak Tersungkur Ke Jerat Mereka. #MeToo

Jika kita berani melawan sekalipun, keadaan dan persepsi masyarakat akan terus membelengu kita. Perempuan salah. Perempuan tak jaga pakaian. Perempuan yang gatal dan pelbagai tohmahan yang akan datang seperti peluru jatuh dari langit. Kesukaran-kesukaran begini menyebabkan ramai perempuan tersepit dan takut untuk membawa kes mereka ke hadapan. Untuk yang kedepan mendepani segala macam risiko, terima kasih menjadi contoh dan pemberani kerana bangkit mempertahan diri.

Ahmad Boestamam: Memori Keadilan dan Kehidupan Bersama

Ahmad Boestamam: Memori Keadilan dan Kehidupan Bersama

Dr. Teo Lee Ken “The struggle of man against power, is the struggle of memory against forgetting.” – Milan Kundera Keadaan dan krisis kontemporari Malaysia Mengapa momen, peristiwa atau teks tertentu yang hidup dan asalnya dalam trajektori masa lalu sudah tidak dapat...

Merdeka Dengan Darah: Nuansa Keganasan Anti-Kolonial Yang Tercicir

Merdeka Dengan Darah: Nuansa Keganasan Anti-Kolonial Yang Tercicir

Oleh: Imran Rasid Dengarlah kalian: kami sedar Bahawa kalian adalah musuh. Dan sebab itulah Kalian dibariskan di hadapan dinding ini. Namun mengenangkan kedudukan dan kebaikan kalian Kami bariskan kalian di hadapan dinding yang baik-baik Kami tembak kalian dengan...

Pembebasan Proletar, Pembebasan Negara-Bangsa

Pembebasan Proletar, Pembebasan Negara-Bangsa

Oleh: Audi Ali Gambar hiasan. Erti Kemerdekaan  Angkatan Pemuda Insaf (API) muncul di persada politik pada tahun 1946 bertujuan untuk memberi nafas baru dalam gerakan kiri dan menangkis pasrah terhadap kekuasaan British dan golongan elit di Malaya. Dalam usaha...

Memaknai Sosialisme Demokratik Lewat Freire

Memaknai Sosialisme Demokratik Lewat Freire

Audi Ali Perkembangan gerakan buruh dan mahasiswa di negara-negara jiran telah menimbulkan satu keterujaan di kalangan jalur kiri di Malaysia sini. Semangat berunsur revolusioner yang ditonjolkan sedikit sebanyak menyemaikan benih harapan di rantau yang disangka...

Perlukah Kita Bergayut Dengan Orang Tua?

Ain Nasiehah

Di sebalik kecamuk ini, mari bertanya, apa sudah jadi pada anak muda? Bergayut pada orang tua-elit yang mahu berkuasa, atau mahu mencipta naratif sendiri? Mahu bergayut pada nilai konservatisme ala feudal yang penuh hipokrit dan pura-pura, atau membina negara yang berprinsip, jujur, telus dan demokratik?
Mana politikus muda yang mempunyai imej bersih dan beraspirasi cita murni, jika ada, untuk dikedepankan dan melawan segala tirani lama? Mana?

Hari Kebebasan Akhbar Sedunia 2020

Editorial 

Selamat Hari Kebebasan Akhbar Sedunia, dan silakan lihat e-zine kami yang pertama di sini:

https://malaysiamuda.wordpress.com/magazine/

Salinan cetak akan disediakan seawalnya yang mungkin;
Untuk memberi sebarang maklum balas, pesanan atau untuk menyumbang kepada terbitan kami, sila hubungi:
editor.malaysiamuda@gmail.com 

The ‘Grab’ Economy: Did We Ever Need It? And Who Pays for It?

The ‘Grab’ Economy: Did We Ever Need It? And Who Pays for It?

Digital platforms have created jobs and economic activities but at the expense of youth — those who drive and ride for platforms, and their economic futures. They have also created a lot of consumption that does not lead us to a better world of increasing wages or upward mobility.

Prabowo and the Dictatorship of Capital

Prabowo and the Dictatorship of Capital

The victory of Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming in the 2024 Presidential Election has divided critics and activists into two camps. The first are those who feel that the election result sounds the death knell for Indonesian democracy. While the second camp sees his victory as eroding the foundation of democracy, it does not destroy it entirely. Coen Husain Pontoh challenges both perspectives and suggests that it is inevitable that the Prabowo-Gibran government will be more authoritarian than Jokowi’s.

The Indonesian democracy may change once Prabowo is president — but we need to look at the bigger picture

The Indonesian democracy may change once Prabowo is president — but we need to look at the bigger picture

The electoral victory of the ex-general-turned-cuddly-populist Prabowo Subianto on 20 March marks the continuation of illiberal democracy in Indonesia. However, the moral panic that followed the announcement of his presidency may be exaggerated, writes Iqra Anugrah, who argues for a more nuanced analysis of Indonesia’s current and future political trajectory. The dangers for democracy posed by Prabowo’s impending rule is just a symptom of the larger problem of oligarchic rule in the Global South.

Huda Shaarawi: muda, menggerak, mendahului

Siyyah

Lantas Huda Shaarawi mengafirmasi bahawa hegemoni kuasa pengetahuan dan politik tidak dapat  menumpulkan kesedaran, aksi dan gerakan wanita dan masyarakat. Pemikiran dan tindakan manusia sentiasa terikat dengan idea dan wacana yang wujud dalam sesuatu zaman atau periode. Meskipun begitu, keterbatasan ini tidak mutlak dan menjadi halangan untuk menyinggung dan mengupayakan perebutan pembebasan dalam semua aspek kehidupan, tidak kira dulu ataupun kini.

Ada Apa Dengan Kelas Masyarakat?

Pangsapuri mewah di Kerinchi, eh, Paraisópolis Favela di São Paulo, Brazil. Shutterstock.  Audi Ali  Soal kelas masyarakat sering hadir dalam pewancanaan awam apabila umum menyedari wujudnya perbezaan ketara sama ada dari segi material atau status dalam...

#MalaysiaYangMuda : Tey Tat Sing

Editorial #MalaysiaYangMuda merupakan sebuah siri wawancara ringkas mingguan bersama teman-teman lingkungan dan penggerak politik, seni, dan budaya yang berterusan menghidupkan Malaysia serta isi warganya. Bersama kita minggu ini, Tey Tat Sing, sosok yang cukup...

Jagat dan etsetra-etsetra; Wawancara bersama Shanjhey Kumar Perumal.

Wawancara bersama pengarah filem, Shanjhey Kumar Perumal oleh penggerak Malaysia Muda, Zikri Rahman. Masih teringat yang udara senja berkuap cukup hangat lewat wawancara Februari tahun lalu. Mungkin kerana itu, justeru pertanyaan-pertanyaan awal yang dilontarkan...

Belasungkawa, David Graeber

Ooi Kok HinUniversiti Waseda Dunia akademik dan aktivisme dikejutkan dengan berita kematian ahli antropologi terkemuka, David Graeber, pada 2 September 2020. Kematian Graeber merupakan tamparan kepada masyarakat dunia yang begitu terkesan dengan karya-karya beliau...
Melewati Celah-Celah Keadilan #JusticeForBella

Melewati Celah-Celah Keadilan #JusticeForBella

Sumber: Vawnet Alynn Sharuddin #JusticeForBella menggegarkan negara yang sudah sedia dipukul ribut pandemik dan peningkatan kemiskinan secara mendadak. Mungkin juga boleh saya simpulkan asbab penyakit berjangkit jugalah kanak-kanak yang dipercayai menjadi mangsa dera...

Mengapa rakyat perlu menyokong Hartal Doktor Kontrak?

Mengapa rakyat perlu menyokong Hartal Doktor Kontrak?

#HartalDoktorKontrak oleh Karim Daud Hazman Baharom Saya bukanlah seorang doktor ataupun profesional bidang kesihatan. Jadi, saya tidak menulis dari perspektif sains kesihatan atau pengurusan hospital. Kalau ada pun penglibatan saya yang sipi-sipi dengan bidang...

Manchester dan Sejarah Gelap Revolusi Industri

Manchester dan Sejarah Gelap Revolusi Industri

Sumber: Getty Images Imran Rasid Bulan Jun 2019, setelah empat tahun meninggalkan kota Manchester, saya diberi peluang sekali lagi menjejakkan kaki ke bumi bertuah ini. Seusai pesawat mendarat di lapangan terbang Manchester, pintu pesawat dibuka, dan segera terasa...

Hubaya-hubaya, bahaya dua warna!

Hubaya-hubaya, bahaya dua warna!

#Lawan. Sumber dari Twitter @theharisrashid Zikri Rahman Hitam, putih. Itu dua warna jadi igauan pemerintah saat ini. Mereka mula menyelongkar asal-usul buat jadi siasatan dan mengerah aparat negara, malangnya bukan untuk bersetiakawan, namun untuk memeras mereka yang...

#SelakTindak – Lima Bacaan Tentang ‘Psikologi Feudalisme’

#SelakTindak – Lima Bacaan Tentang ‘Psikologi Feudalisme’

Sidang Editorial Edisi #SelakTindak kali ini membawakan senarai bacaan di bawah tema 'Psikologi Feudalisme', satu istilah yang digagaskan oleh Syed Hussein Alatas dalam pemerhatian beliau ke atas sejenis sistem nilai yang melekat dalam sebahagian gaya fikir politik di...

Hartal, Sekarang!

Hartal, Sekarang!

Foto oleh ZR Audi Ali Tentu sekali kita tidak pernah menaruh harapan yang besar pada kerajaan kita yang terhasil daripada sebuah rompakan: rompakan mandat demokrasi. Mungkin tidak terlalu keterlaluan digunakan perkataan ‘merompak’ itu kerana sejak sekian lama, marhaen...

Why A Labour Movement is Essential to Malaysia’s Democracy?

Why A Labour Movement is Essential to Malaysia’s Democracy?

Jeremy Lim Malaysia’s democracy is incomplete, much of our civil liberties are fragile and often at the mercy of a powerful state and corporations that have gone unchallenged since our independence. Malaysian economic and political elites respond to the growing...

#SelakTindak – Enam Bacaan 13 Mei

#SelakTindak – Enam Bacaan 13 Mei

Sidang Editorial “The official version of the “May 13 Incident” puts the blame for the riots on provocation by the Opposition parties. From correspondents’ dispatches at the time, we find little evidence to support this allegation. There was certainly widespread...

We Need More, Not Less Politics

We Need More, Not Less Politics

Audi Ali Our society is characterized by two sentiments. First, noting the inequality that was made manifest by the conduct of the state and its apparatus recently, we are enraged. The guise of formal and legalistic notion of “equality” enshrined in the constitution...

Ingatan Saya Bertemu Ganapathy

Ingatan Saya Bertemu Ganapathy

Gambar: Ganapathy di Malaysia (kiri) & Ganapathy di Malaya (kanan) Zikri Rahman Negara benar-benar mahu kita melupakan kedua-dua Ganapathy itu. Ganapathy yang mana? Yang ini: Seorang Ganapathy yang setahun sebelum Darurat pertama 1948, sudah pun menggerakkan...

#SelakTindak – Lima Bacaan May Day

#SelakTindak – Lima Bacaan May Day

Sidang Editorial “In 1926 and 1927, Asian migration reached an all-time peak. In those two years, more than 150,000 people arrived in Malaya from India…The Chinese moved more widely than the Indian emigrants, who tended to stay within the British Empire: Chinese...

Apa Di Sebalik Dinding Ketakutan Itu?

Apa Di Sebalik Dinding Ketakutan Itu?

Sumber grafik: Twitter Fahmi Reza Zikri Rahman Kita semua serba maklum, ketika Fahmi Reza diangkut polis semalam, pucuk-pangkal isunya dari mana (ehem, boleh telisik #KerajaanGagal dan #DengkiKe sebagai pemula). Justeru, mengakibatkan beliau disiasat di bawah Seksyen...

Ayuh Sebarkan ‘Khabar Angin’!

Ayuh Sebarkan ‘Khabar Angin’!

Sumber: Asia Art Pacific. Karya oleh Chang Yoong Chia, Don’t Spread Rumours (2012) Zikri Rahman Sebelum pecah berita hal vaksin yang hingar-bingar di susur masa kita minggu ini, penulis teringat akan sebuah pertanyaan genap lima hari lepas bersama beberapa teman....